UPAYA MENUMBUHKAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA GIZI BAGI KEHIDUPAN MELALUI SOSIALISASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM ANIMASI
Nama : Adienda Oktaviani
NIM : 1022201033
Prodi : S1 Gizi
Universitas M.H. Thamrin
Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua Zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam.
makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat. makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizibiasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur.
2.2 Fungsi Gizi
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, orang tidak terlepas dari makanan, karena makanan adalah salah satu persyaratan pokok untuk manusia, disamping udara (oksigen). Empat fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia adalah untuk:
a) Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan / perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak.
b) Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari.
c) Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain.
d) Ilmu yang mempelajari atau mengkaji Berperan didalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit. masalah makanan yang dikaitkan dengan kesehatan ini disebut ilmu gizi. Batasan klasik mengatakan bahwa ilmu gizi ialah ilmu yang mempelajari nasib makanan sejak ditelah sampai diubah menjadi bagian tubuh dan energi serta diekskresikan sebagai sisa. (Achmad Djaeni, 1987). Zat-zat makanan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ini dikelompokkan menjadi 5 macam, yakni protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Fungsi-fungsi zat makanan itu antara lain sebagai berikut:
a) Protein: Protein diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (protein nabati) dan makanan dari hewan (protein hewani).
Fungsi protein bagi tubuh antara lain:
- membangun sel-sel yang rusak.
- membentuk zat-zat pengatur seperti enziim dan hormon.
- membentuk zat inti energi (1 gram proteein kira-kira menghasilkan 4,1 kalori).
b) Lemak: Lemak berasal dari minyak goreng, daging, margarin, dan sebagainya. Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah:
- menghasilkan kalori terbesar dalam tubuuh manusia (1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori).
- sebagai pelarut vitamin A,D,E,K.
- sebagai pelindung terhadap bagian-bagiaan tubuh tertentu dan pelindung bagian tubuh pada temperatur rendah.
c) Karbohidrat: Karbohidrat berdasarkan gugus penyusun gulanya dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi karbohidrat adalah juga salah satu pembentuk energi yang paling murah, karena pada umumnya sumber karbohidrat ini berasal dari tumbuh-tumbuhan (beras, jagung, singkong, dan sebagainya) yang merupakan makanan pokok.
d) Vitamin-vitamin: Vitamin dibedakan menjadi 2, yakni vitamin yang larut dalam air (vitamin A dan B) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E,K). Fungsi masing-masing vitamin ini antara lain :
- Vitamin A berfungsi bagi pertumbuhan sel-sel epitel dan sebagai pengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf dan mata. Vitamin B1 berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, keseimbangan air dalam tubuh dan membantu penyerapan zat lemak oleh usus.
- Vitamin B2 berfungsi dalam pemindahan rangsang sinar ke saraf mata dan enzim dan berfungsi dalam proses oksidasi dalam sel-sel.
- Vitamin B6 berfungsi dalam pembuatan sel-sel darah dan dalam proses pertumbuhan dan dalam proses pertumbuhan serta pekerjaan urat saraf.
- Vitamin C berfungsi sebagai aktivator macam-macam fermen perombak protein dan lemak, dalam oksidasi dan dehidrasi dalam sel, penting dalam pembentukan trombosit.
- Vitamin D berfungsi mengatur kadar kapur dan fosfor dalam bersama-sama kelenjar anak gondok, memperbesar penyerapan kapur dan fosfor dari usus, dan mempengaruhi kerja kelenjar endokrin.
- Vitamin E berfungsi mencegah perdarahan bagi wanita hamil serta mencegah keguguran dan diperlukan pada saat sel sedang membelah.
- Vitamin K berfungsi dalam pembentukan protrombin, yang berarti penting dalam proses pembekuan darah.
e) Mineral: Mineral terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat fluor (F), natrium (Na) dan chlor (Cl), kalium (K) dan iodium (I). Secara umum fungsi mineral adalah sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan.
Faktor yang Dibutuhkan Untuk Menunjang Gizi
Dalam buku Prinsip Dasar Ilmu Gizi oleh Sunita Almatsier dikatakan bahwa Kebutuhan Gizi adalah banyaknya zat-zat gizi yang dibutuhkan seseorang (individu) untuk mencapai atau mempertahankan status gizi adekuat.
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seseorang:
- Jenis kelamin: Terdapat perbedaan kebutuhan gizi antara pria dan wanita, yang disebabkan adanya perbedaan sifat hormonal maupun perbedaan otot antara pria dan wanita. Hal ini tentunya akan mempengaruhi metabolisme dalam tubuh sehingga kebutuhan gizi juga berbeda.
- Umur: Kebutuhan tiap jenis zat gizi berbeda menurut kelompok umur. Protein misalnya, dibutuhkan lebih besar pada saat usia bayi dan anak dibandingkan dengan dewasa. Hal ini disebabkan kelompok bayi dan anak-anak berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh yang pesat.
- Ukuran tubuh: Ukuran tubuh seseorang merupakan gambaran dari luas permukaan tubuhnya, yang akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi. Semakin tinggi dan semakin berat tubuh seseorang berarti membutuhkan gizi yang semakin meningkat.
- Iklim: Suhu udara dingin akan menyebabkan tubuh secara refleks mengatur suhu di dalam tubuh untuk mengimbangi pengaruh suhu luar. Untuk itu diperlukan tambahan energi yang akan dibakar untuk memanaskan tubuh. Oleh karena itu orang yang tinggal di daerah beriklim dingin akan membutuhkan gizi yang lebih besar dibandingkan yang tinggal di daerah tropis.
- Aktifitas: Jenis aktifitas seseorang juga akan mempengaruhi tingkat kebutuhan gizinya sehari-hari. Makin intensif aktifitas berarti semakin besar gizi yang dibutuhkan, sebaliknya semakin sedikit aktivitas seseorang maka tingkat kebutuhan gizinya juga semakin kecil.
- Keadaan faal: Ibu hamil membutuhkan gizi lebih banyak dari daripada ibu dengan kondisi fisik normal. Demikian juga ibu yang menyusui membutuhkan gizi yang berbeda dengan ibu yang tidak menyusui. Hal ini disebabkan secara fisiologis ibu tersebut harus mensuplai gizi bukan hanya untuk dirinya melainkan juga untuk bayinya.
- Kondisi sakit: Pada saat tubuh dalam keadaan sakit, terjadi perubahan faali yang menyebabkan perubahan kebutuhan gizi. Suhu tubuh yang meningkat karena sakit, akan meningkatkan kebutuhan energi dan protein. Demikian pula terjadinya penyakit infeksi akan membutuhkan protein yang lebih banyak daripada kondisi sehat.
Pendidikan Gizi
Pendidikan Gizi adalah Bagian dari pendidikan kesehatan. Pendidikan gizi pada masyarakat dikenal sebagai usaha perbaikan gizi, atau suatu usaha untuk meningkatkan status gizi masyarakat khususnya golongan rawan (Ibu hamil, Ibusui, balita). Sebagaimana pada pendidikan kesehatan tujuan akhirnya adalah perubahan perilaku, pada pendidikan gizi juga diarahkan pada perubahan perilaku masyarakat ke arah yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip
ilmu gizi yaitu perubahan pengetahuan gizi, sikap dan perilaku makan, serta keterampilan dalam mengelola makanan.Pendidikan gizi pada tingkat masyarakat dikenal dengan penyuluhan gizi dan kesehatan, Hasilnya adalah perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan dan perilaku sadar gizi dan norma-norma kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Dibutuhkan rencana dan strategi untuk merubah perilaku sadar gizi dan kesehatan. Konsepnya adalah 4P dari sudut pandang penyuluh/pendidik dan 4C dari sudut pandang yang disuluh atau yang dididik , dan dilakukan dengan pendekatan ABC (Advokasi, Bina Suasana dan Gerakan/Penggerakan).
Teori Sosialisasi
Pengertian Pentingnya Sosialisasi Gizi
Istilah sosialisasi sering kali dibedakan dari penerangan, walaupun keduanya merupakan upaya edukatif. Secara umum sosialisasi lebih menekankan “bagaimana”, sedangkan penerangan lebih menitikberatkan pada “apa”. sosialisasi memiliki arti lebih luas dan menyeluruh. Sosialisasi merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah dengan peran serta aktif individu maupun kelompok atau masyarakat, untuk memecahkan masalah masyarakat dengan memperhitungkan faktor sosial-ekonomi-budaya setempat. Dalam hal penyuluhan di masyarakat sebagai pendekatan edukatif untuk menghasilkan perilaku, maka terjadi proses komunikasi antar penyuluh dan masyarakat. Dari proses komunikasi ini ingin diciptakan masyarakat yang mempunyai sikap mental dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Sesuai dengan pengertian yang dijelaskan tersebut, maka sosialisasi gizi adalah suatu pendekatan edukatif untuk menghasilkan perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan dan mempertahankan gizi yang baik (Suhardjo, 2003).
Pengertian Film
Manfaat Film Sebagai Sosialisasi
Proses komunikasi massa pada intinya ialah proses penyampaian pesan dari komuikator kepada komunikan. Teori komunikasi massa “merupakan salah satu proses komunikasi yang berlangsung pada peringkat masyarakat luas, yang identifikasinya ditentukan oleh ciri khas institusional. Pesan merupakan suatu produk dan komoditi yang mempunyai nilai tukar, hubungan pengirim dan penerima lebih banyak satu arah” (Denis McQuail: 33).
Film merupakan salah satu dari media massa, film berperan sebagai sarana komunikasi yang digunakan untuk penyebaran hiburan, menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat. Macam dan jenis analisis isi banyak dipakai untuk metode penelitian yangdifokuskan pada penelitian surat kabar untuk melihat berbagai persoalan isi media, baik dalam bentuk kewacanaan, politik, sosial, religious, konflik, pluralism dan sebagainya. Sebagaimana dinyatakan oleh Burhan Bungin (2010: 203) “analisis isi media kualitatif lebih banyak dipakai untuk meneliti dokumen yang dapat berupa teks, gambar, simbol, dan sebagainya untuk meemahami budaya dari suatu konteks sosial tertentu”.Film di gunakan sebagai media sosialisasi karena film di anggap lebih menarik dan dapat dengan mudah di mengerti oleh orang yang melihat, selain mudah di mengerti film di anggap lebih efektif untuk media sosalisasi karena di film banyak gambar-gambar yang dapat mudah di mengerti.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Bogdan dan Taylor mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (J. Moleong, 2002:3).
Tipe Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif yang berusaha memberikan gambaran secara terperinci tentang upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi bagi kehidupan melalui media film animasi.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ditetapkan di Polindes Maron dan SMAN 1 Grogol. Wilayah ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa wilayah ini terdapat banyak masyarakat terutama ibu hamil, ibu menyusui, dan remaja yang belum memahami tentang pentingnya gizi bagi kehidupan.
Subyek Penelitian
Informan kunci (key informan) yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan ini ditetapkan menurut kepentingan penelitian. Sebagaimana yang dikatakan oleh Jonathan Sarwono bahwa “banyak sedikitnya orang yang akan digunakan untuk menjadi informan dalam penelitian kita tergantung pada cakupan masalah penelitian yang akan dilakukan” (2006:205)
Waktu penelitian
Peneliti mulai meneliti sejak tanggal 8 November 2015 sampai 12 November 2015. Peneliti datang ke lokasi penelitian sekitar pukul 07.00 dengan mendapat izin dari sekolah melalui surat dispensasi mulai tanggal 09 November sampai 10 November 2015. Sehingga peneliti mendapat informasi secara terperinci dari informan. 3.6. Teknik Pengumpulan DataPenelitian kualitatif umumnya menggunakan tiga teknik pengumpulan data yakni; (1) Observasi (2) Kuesioner (Angket), dan (3) Studi Kepustakaan. Ketiga teknik ini digunakan dengan harapan dapat memperoleh seperangkat informasi dan data yang memadai.
Teknik observasi
Observasi kualitatif merupakan observasi yang didalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. Creswell,2010:267). Dalam meggunakan teknik observasi yang terpenting ialah mengandalkan pengamatan dan ingatan si peneliti. (Usman,Akbar,2009:52).
Teknik Kuesioner (Angket peminatan dan Tes kemampuan)
Teknik kuesioner ( angket ) adalah “suatu daftar yang berisikan pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti“ (Cholid dan Abu Ahmadi, 2003 : 76). Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk tes kemampuan pemahaman dan peminatan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pelaksanaan penelitian.
Tenik Studi Kepustakaan
Untuk mencari data-data, memperluas wawasan dan lebih mendalami materi, peneliti juga melakukan keperpustakaan. Sedangkan dokumentasi digunakan sebagai bukti pendukung yang akan dianalisis sesuai dengan fokus penelitian. Dokumen ini biasanya berupa foto,vidoe tape,makalah dan koran.
Teknik Analisis Data
Model penelitian kualitatif yang di gunakan versi Miles dan Huberman. Analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang secara bersamaan,yaitu reduksi data,penyajian data, serta kesimpulan atau verifikasi. 3.7.1. Reduksi dataReduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan lapangan. ( Usman, Akbar, 2009 : 85-87 )
Penyajian data
Pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Usman,Akbar,2009:87)
Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan di akhir penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan melakukan vefikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh subyek tepat penelitian untuk dilaksanakan, makna yang dirumuskan peneliti dari data harus di uji kebenaran, kecookan, dan kekokohannya. (Usman,Akbar,2009:87-88).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Menggunakan Film Animasi
Table data hasil pengamatan penelitian kuesioner pemahaman manggunakan film animasi kepada ibu hamil & menyusui di Polindes Maron
Kriteria pelaksanaan hasil tes pemahaman gizi sebelum dan sesudah sosialisasi:
1. Jika menjawab benar nilainya : 10
2. Jika menjawab salah nilainya : 0
3. Nilai Maksimum : 100 dan Skore Minimum : 0 Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa sebelum menerima sosialisasi masyarakat kurang atau belum memahami tentang pentingnya gizi bagi kehidupan, hal ini diperkuat dengan nilai hasil tes pemahaman gizi sebelum sosialisasi menggunakan media film animasi sangat rendah. Sedangkan nilai hasil tes pemahaman gizi sesudah sosialisasi menggunakan media film animasi lebih tinggi dari sebelumnya.
Table data hasil pengamatan penelitian kuesioner pemahaman dengan
menggunakan film animasi kepada remaja SMAN 1 Grogol
Kesimpulan
Atas dasar hasil penelitian yang telah dilaksanakan, akhirnya dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1) Gizi mempunyai empat fungsi pokok bagi kehidupan manusia, yaitu untuk Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan / perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak, Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari, Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain, Berperan didalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.
2) Faktor yang mempangaruhi kebutuhan gizi seseoran, yaitu jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, iklim, aktifitas, keadaan faal dan kondsi sakit.
3) Cara menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan remaja tentang pentignya gizi bagi kehidupan adalah dengan sosialisasi menggunakan media film animasi, tampak pada hasil observasi pada responden sebelum dan sesudah sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi bagi kehidupan.
4) Penerapan sosialisasi menggunakan media film animasi pada ibu hami, ibu menyusui, dan remaja ternyata berhasil meningkatkan pemahaman tentang pentingnya gizi bagi kehidupan. Hal ini dibuktikan dengan adanya
peningkatan nilai hasil tes sebelum dan sesudah sosialisasi menggunakan
film animasi.
5) sosialisasi menggunakan media film animasi dalam rangka menumbuhkan
kesadaran masyarakat sangat disukai khususnya ibu hamil, ibu menyusui,
dan remaja terbukti dalam angket peminatan 70% menjawab sangat suka
Komentar
Posting Komentar